Friday, 2 April 2021

Cuma Cerita - Susu Coklat

Sabtu pagi, kegiatanku hari ini adalah pergi ke sekolah. Seharusnya sekarang libur, menghabiskan waktu di rumah tapi sayangnya sekolahku akan mengadakan acara yang melibatkan semua organisasi dan ekstrakulikuler, aku termasuk aktif di organisasi jadi mau tidak mau harus ke sekolah untuk menyiapkan acara ini. Acara ini adalah acara tahunan sekolah dilakukan dalam tiga hari berturut-turut dan cukup terkenal di kota kecilku, banyak para pengunjung yang akan datang baik dari kalangan pelajar, para guru ataupun masyarakat sekitar. Masih sekitar dua minggu menuju hari diselenggarakannya acara ini, tapi persiapan sudah kami lakukan pada minggu-minggu sebelumnya karena memang acara yang besar.

Aku datang tepat waktu, jam sepuluh pagi. Sudah banyak yang datang, semua sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Aku pergi ke kelas yang dijadikan tempat untuk organisasiku disana dan mulai mengerjakan bersama teman-teman yang lainnya. Meskipun pada acara ini banyak yang harus dilakukan tapi masih ada yang belum bisa hadir untuk ikut membantu karena berhalangan, salah satunya teman dekatku, Rara. Dia tidak hadir karena pergi ke luar kota untuk menghadiri acara keluarga, padahal dia adalah salah satu yang paling bersemangat untuk acara ini. Rara juga sudah janji akan mengembalikan sweaterku yang dia pinjam minggu lalu, satu dari banyak sweaterku yang nyaman dipakai.

Selagi sibuk membuat dekorasi ada notif dari aplikasi chatku, pesan dari Rara, isinya

La sweaternya aku titipin ya, gak bisa mampir dulu ke sekolah soalnya.

Aku titipin ke Rama.

Setelah membaca aku langsung membalas pesannya. Soal dititipkan ke Rama aku pikir karena rumah mereka tetanggaan jadi sangat mungkin Rara menitipkannya ke Rama.

Omong-omong soal Rama dia adalah teman kami berdua, teman dari SMP. Kelas sepuluh aku dan Rama sekelas, dia anak yang ramah dan sangat aktif berorganisasi sekarangpun dia menjadi ketua pelaksana dari acara ini, itu alasannya kenapa Rama juga ke sekolah. Entah dari mana tapi Rama selalu mempunyai energi positif mungkin itu sebabnya dia banyak disukai tidak hanya oleh teman-temannya tapi juga para adik kelas dan guru-guru, seperti di cerita-cerita novel remaja ya.

Tidak terasa sudah jam dua belas, waktu dzuhur juga dipakai untuk istirahat. Waktu istirahat aku pakai untuk makan, lapar juga dua jam membuat dekorasi untuk satu ruangan kelas ini, cukup menguras banyak tenaga. Sibuk makan sambil menonton drama favorit, temanku memanggil namaku ada yang mencari aku katanya. Setelah bilang itu dia pergi meninggalkan kelas, aku tebak dia akan ke mesjid. Baru akan bangun dari kursi ada seseorang yang masuk, Rama, ternyata dia orang yang mencariku.

Dia menghampiriku kemudian memberikan paperbag berwarna putih, La ini dari Rara katanya punya kamu. Aku mengangguk kemudian mengambilnya, isinya sweater dan satu susu coklat.

Eh kok ini ada susunya, punya siapa?

Oh itu juga dari Rara buat kamu, katanya kamu suka susu coklat, jawab Rama. Memang benar aku suka susu coklat, mungkin ini sebagai sogokan gara-gara dia gak bisa ngembaliin sweaternya langsung ke aku, Rara emang baik.

Makasih ya, Ram, kataku pada Rama. Dia mengangguk.

Eh La, nanti kamu pulang sama siapa? Dia bertanya.

Sendiri kayanya, emang kenapa?

Mau pulang bareng aja gak? Sekalian beli properti buat disini, katanya ada yang kurang ya? Aku tau tempat belinya dimana.

Oh iya, boleh?

Dia tertawa kecil, bolehlah kan aku yang nawarin, yaudah nanti pulang bareng ya. Sampai ketemu di parkiran.

Aku tersenyum kemudian mengangguk, iya oke. Setelah itu dia pergi meninggalkan kelas.

Seperti yang dibicarakan tadi aku dan Rama pulang bareng, kita juga mampir dulu ke tempat properti yang Rama bilang. Diperjalanan kita banyak ngobrol, entah itu soal acara sekolah, tugas atau hal yang kali kaya baru-baru ini dia membeli kucing yang lucu. Rama banyak bercerita, dia juga sesekali bercanda membuat kami berdua tertawa.

Rama langsung pulang begitu sampai antar aku depan rumah, aku juga bilang makasih dan hati-hati di jalan. Tidak sempat mampir karena waktu itu juga sudah sore. Sampai di rumah aku lupa belum sempat bilang makasih ke Rara untuk susu coklatnya, jadi aku langsung chat dia. Jawaban Rara sedikit membuatku bingung, dia bilang,

Hah susu coklat apanya La? Aku gak ngasih apa-apa, cuma sweater kamu aja.

Kalau bukan Rara yang ngasih susu coklatnya, cuma ada satu kemungkinan itu dari siapa. Orang yang baru saja antar aku pulang, Rama. 

No comments:

Post a Comment

Bukan Cuma Kamu