Monday, 31 May 2021

Bukan Cuma Kamu

Hidup itu adil. Aku selalu percaya sama kalimat itu. Gak semua orang diberi kesedihan terus menerus, gak juga selamanya diberi kebahagian tiada tara. Akan ada masanya setiap orang itu mengenal yang namanya jatuh sejatuh-jatuhnya untuk bangkit kembali meroket diudara. Porsinya juga berbeda-beda, Tuhan pastinya yang lebih bijak dari siapapun itu untuk mengaturnya. Ada yang hanya sebentar sampai-sampai tidak terasa kalau dia sedang jatuh, ada juga yang waktunya terasa panjang karena memang dia kuat untuk mampu menghadapinya. 

Sekarang bahas saja masalah hidup. Setiap orang memilikinya, bahkan sekalipun orang terbahagia saat ini. Tidak perlu bersedih terlalu larut kalau kamu ada masalah karena kamu tidak sendirian. Aku dan orang-orang disana juga memilikinya, bukan cuma kamu. Mereka bisa saja memiliki masalah yang jauh lebih berat daripada yang kamu hadapi sekarang, tapi mereka pintar untuk menutupi, topengnya membantu seakan semua terlihat baik-baik saja. Aku tahu itu pasti sakit, tapi aku juga tahu kamu lebih dari kuat untuk melewatinya, selalu ingat cara untuk kembali bangkit ya. 

Semakin bertambah usia dan beranjak dewasa, aku juga semakin mengerti kalau harus bersiap akan segala kemungkinan yang akan terjadi. Entah itu kegagalan yang tidak sesuai ekspetasi atau pupusnya harapan akan cita-cita yang ingin terwujud, semua masalah-masalah itu. Kembali lagi mengingat kalau hidup memang selalu tidak berada diatas kejayaan, harus selalu berjuang untuk mencapai titik kemenangan.

Tuhan itu tidak egois seperti kita, yang berpikir seakan-akan adalah manusia termenyedihkan ketika mendapat masalah yang berkepanjangan. Tuhan tidak setega itu, kamu tidak tahu saja masalah yang kamu hadapi saat ini sedang membuat kamu tumbuh menjadi lebih kuat, dan juga menjadi manusia yang lebih berarti. 

Selalu ingat pesanku ya ; ketika kamu jatuh, selalu ingat cara untuk kembali bangkit. 

Sampai sini dulu ya, daah.


with love, au

Friday, 2 April 2021

Cuma Cerita - Susu Coklat

Sabtu pagi, kegiatanku hari ini adalah pergi ke sekolah. Seharusnya sekarang libur, menghabiskan waktu di rumah tapi sayangnya sekolahku akan mengadakan acara yang melibatkan semua organisasi dan ekstrakulikuler, aku termasuk aktif di organisasi jadi mau tidak mau harus ke sekolah untuk menyiapkan acara ini. Acara ini adalah acara tahunan sekolah dilakukan dalam tiga hari berturut-turut dan cukup terkenal di kota kecilku, banyak para pengunjung yang akan datang baik dari kalangan pelajar, para guru ataupun masyarakat sekitar. Masih sekitar dua minggu menuju hari diselenggarakannya acara ini, tapi persiapan sudah kami lakukan pada minggu-minggu sebelumnya karena memang acara yang besar.

Aku datang tepat waktu, jam sepuluh pagi. Sudah banyak yang datang, semua sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Aku pergi ke kelas yang dijadikan tempat untuk organisasiku disana dan mulai mengerjakan bersama teman-teman yang lainnya. Meskipun pada acara ini banyak yang harus dilakukan tapi masih ada yang belum bisa hadir untuk ikut membantu karena berhalangan, salah satunya teman dekatku, Rara. Dia tidak hadir karena pergi ke luar kota untuk menghadiri acara keluarga, padahal dia adalah salah satu yang paling bersemangat untuk acara ini. Rara juga sudah janji akan mengembalikan sweaterku yang dia pinjam minggu lalu, satu dari banyak sweaterku yang nyaman dipakai.

Selagi sibuk membuat dekorasi ada notif dari aplikasi chatku, pesan dari Rara, isinya

La sweaternya aku titipin ya, gak bisa mampir dulu ke sekolah soalnya.

Aku titipin ke Rama.

Setelah membaca aku langsung membalas pesannya. Soal dititipkan ke Rama aku pikir karena rumah mereka tetanggaan jadi sangat mungkin Rara menitipkannya ke Rama.

Omong-omong soal Rama dia adalah teman kami berdua, teman dari SMP. Kelas sepuluh aku dan Rama sekelas, dia anak yang ramah dan sangat aktif berorganisasi sekarangpun dia menjadi ketua pelaksana dari acara ini, itu alasannya kenapa Rama juga ke sekolah. Entah dari mana tapi Rama selalu mempunyai energi positif mungkin itu sebabnya dia banyak disukai tidak hanya oleh teman-temannya tapi juga para adik kelas dan guru-guru, seperti di cerita-cerita novel remaja ya.

Tidak terasa sudah jam dua belas, waktu dzuhur juga dipakai untuk istirahat. Waktu istirahat aku pakai untuk makan, lapar juga dua jam membuat dekorasi untuk satu ruangan kelas ini, cukup menguras banyak tenaga. Sibuk makan sambil menonton drama favorit, temanku memanggil namaku ada yang mencari aku katanya. Setelah bilang itu dia pergi meninggalkan kelas, aku tebak dia akan ke mesjid. Baru akan bangun dari kursi ada seseorang yang masuk, Rama, ternyata dia orang yang mencariku.

Dia menghampiriku kemudian memberikan paperbag berwarna putih, La ini dari Rara katanya punya kamu. Aku mengangguk kemudian mengambilnya, isinya sweater dan satu susu coklat.

Eh kok ini ada susunya, punya siapa?

Oh itu juga dari Rara buat kamu, katanya kamu suka susu coklat, jawab Rama. Memang benar aku suka susu coklat, mungkin ini sebagai sogokan gara-gara dia gak bisa ngembaliin sweaternya langsung ke aku, Rara emang baik.

Makasih ya, Ram, kataku pada Rama. Dia mengangguk.

Eh La, nanti kamu pulang sama siapa? Dia bertanya.

Sendiri kayanya, emang kenapa?

Mau pulang bareng aja gak? Sekalian beli properti buat disini, katanya ada yang kurang ya? Aku tau tempat belinya dimana.

Oh iya, boleh?

Dia tertawa kecil, bolehlah kan aku yang nawarin, yaudah nanti pulang bareng ya. Sampai ketemu di parkiran.

Aku tersenyum kemudian mengangguk, iya oke. Setelah itu dia pergi meninggalkan kelas.

Seperti yang dibicarakan tadi aku dan Rama pulang bareng, kita juga mampir dulu ke tempat properti yang Rama bilang. Diperjalanan kita banyak ngobrol, entah itu soal acara sekolah, tugas atau hal yang kali kaya baru-baru ini dia membeli kucing yang lucu. Rama banyak bercerita, dia juga sesekali bercanda membuat kami berdua tertawa.

Rama langsung pulang begitu sampai antar aku depan rumah, aku juga bilang makasih dan hati-hati di jalan. Tidak sempat mampir karena waktu itu juga sudah sore. Sampai di rumah aku lupa belum sempat bilang makasih ke Rara untuk susu coklatnya, jadi aku langsung chat dia. Jawaban Rara sedikit membuatku bingung, dia bilang,

Hah susu coklat apanya La? Aku gak ngasih apa-apa, cuma sweater kamu aja.

Kalau bukan Rara yang ngasih susu coklatnya, cuma ada satu kemungkinan itu dari siapa. Orang yang baru saja antar aku pulang, Rama. 

Saturday, 27 February 2021

Cuma Cerita - Pulang Bareng

Musim hujan. Bisa dibilang aku gak suka hujan, buat basah dan bisa jadi sakit. Aku gak suka kalau hujan datang dan aku belum di rumah, pengin nangis karena takut. Hari ini juga gitu, langitnya mendung mau hujan. Sebenarnya tadi sempat hujan sebentar habis itu reda lagi. Aku pulang les sore lagi, jam lima lebih? Aku lupa. Istirahatnya tadi agak lama karena guru lesku sempat ngobrol dengan alumni dari tempat les, aku dan teman-teman kenal dia. Dia adalah kakak kelas, beda dua tahun denganku. Dia ikut ekstrakulikuler pramuka, di sekolah aku disebut bantara, kakak bantara di panggilnya. Cukup terkenal karena reputasinya sebagai kakak bantara dan juga wajahnya yang tampan, dia juga salah satu murid yang rajin katanya. Dibanding bahas soal kakak kelas tadi, aku lebih suka kalau guru lesku gak usah ngobrol sama dia karena jadinya pulang lebih lama.

Aku nunggu angkot kaya biasanya. Hari ini angkotnya agak lama, temanku yang lain juga udah pada pulang termasuk dua yang juga naik angkot. Sambil nunggu, dari sebrang di tempat lesku aku lihat dia keluar menghampiri motornya, kayanya mau pulang juga, pikirku. Sempat berpikir apakah dia akan menawarkan aku tumpangan atau tidak, berhubung rumah kita satu arah. Dan juga, siapa yang tidak mau diberi tumpangan gratis? Hemat ongkos pulang. Dia mulai menjalankan motornya, siap untuk meninggalkan tempat les. Aku fokus melihat ke jalan mencari angkot merah yang belum kelihatan penampakannya dari tadi, sebisa mungkin gak lihat ke arah kakak kelas itu. Ketika melewati aku yang sedang menunggu angkot, motornya berhenti. Harapanku terwujud? Dia menyebut namaku lalu bilang,

Lagi nunggu angkot? Aku mengangguk.

Mau bareng aja nggak? Aku menjawab, boleh? Boleh, katanya.

Sebelum naik dia sempat bilang, aku gak bawa helm dua gak apa-apa ya? Aku mengangguk lagi  bilang gak apa-apa. Kita pulang bareng.

Sebenarnya aku gak suka kalau naik motor tapi gak pake helm, risih. Tapi ya mau bagaimana lagi, hari udah sore aku yakin angkotnya juga udah nggak ada. Disamping itu aku juga agak senang karena bisa hemat ongkos pulang hehe. Di perjalanan dia bilang lagi,

Lewatnya gak ke jalan gede gak apa-apa gak?

Gak apa-apa, jawabku. Pikirku lewat jalan desa karena menghindar dari polisi, aku gak pake helm. Aku juga gak keberatan karena udah pernah pulang lewat jalan ini sebelumnya.

Di tengah perjalanan mulai gerimis, awalnya kecil lama-lama jadi hujan besar. Dia juga gak bawa jas hujan jadi kita berdua otomatis basah kena air hujan. Dia akhirnya memutuskan untuk lewat ke jalan raya, sambil mencari barangkali masih ada angkot. Tapi sayangnya angkot di hari itu gak ada sama sekali, hujan juga semakin deras, dia bertanya untuk memastikan, 

Gimana nih jadinya?

Kayanya gak apa-apa deh, kak. Bablasin aja, lagian angkotnya juga gak ada. Aku pikir ini adalah keputusan terbaik karena kalaupun pesan taksi online aplikasiku belum sempat di update, jadi tidak bisa dibuka dan akan lama lagi.

Sambil tertawa kecil dia membalas, gak apa-apa tapi hujan-hujanan gini naik motor? Aku menjawab gak apa-apa. Dia melajukan motornya, menambah kecepatan.

Gak banyak yang kita obrolin karena hujan juga jadi agak sedikit susah. Waktu jarak ke rumah semakin dekat aku kasih tahu harus berhenti dimana, aku juga bilang buat berhenti di depan gang aja karena jujur takut ngerepotin banget. Jarak gang ke rumahku juga gak jauh-jauh banget. Dia menolak, katanya, emang rumahnya dimana? Aku anterin sampai depan rumah aja, hujan gini. Aku mengalah.

Akhirnya sampai depan rumahku, aku langsung turun dari motor. Gak banyak percakapan atau basa-basi buat mampir dulu ke rumah, mana sempat keburu basah kuyup.

Makasih banyak ya kak, maaf ngerepotin.

Iya sama-sama. Duh maaf ya jadi kehujanan gini. Bilang begitu sambil lihat kondisiku dari atas sampai bawah yang hampir semua basah, kehujanan. Padahal diapun sama begitu.

Aku menjawab gak apa-apa dan dia pamit untuk pulang. Aku juga masuk ke dalam rumah.

Itu adalah kali pertamaku, suka basah kuyup karena kehujanan.

Friday, 19 February 2021

Cuma Cerita - Seperti Kamu

Hari Selasa, 2 Februari tahun baru 2021.

Kaya biasanya kegiatan rutin yang aku lakuin dari senin sampai rabu, yaitu les. Aku hari ini ada les dan belajar mata pelajarannya TPS (Tes Potensi Skolastik), beruntung banget karena pulangnya lebih cepat dari biasanya. Jam empat lewat lima menit sakit aku udah pulang, bersyukur nggak hujan walaupun rada sedikit mendung. Aku pulang naik angkot, gak kaya dulu yang ada kamu antar jemput. Awalnya agak sedih sih, ngerasa beda kaya ada yang hilang. Biasanya ada kamu yang siap antar jemput bawa helm dua dan sekarang udah nggak lagi, tapi makin sini aku jadi mulai terbiasa, berpikir harus mandiri juga sih karena gak selamanya bergantung sama seseorang.

Aku nunggu angkot kaya biasanya, bareng dua temenku tapi mereka beda tujuan. Mereka naik angkot biru, sedangkan aku naik angkot merah. Iya aku pulang sendirian. Biasanya ada juga bareng temen yang satu arah tapi hari ini kita beda jadwal jadi yaudah harus pulang sendirian. Gak ada mikirin apa-apa cuma mau angkotnya cepat datang, tapi waktu lagi nunggu aku rasa aku liat kamu lewat pake motor.  Motornya sama persis kaya punya kamu, gak mungkin aku gak hapal karena dua tahun sama kamu kemana-mana pake motor itu. Motor hitam yang harusnya ada stiker merah tapi kamu copot jadi polos, juga kaca spion kecil yang ada di bawah, nakal. Aku sering larang kamu berkali-kali karena bisa aja kena razia dan lagi aku gak bisa liat muka kamu kalau pake spion itu. Pokoknya sama kaya persis motor kamu. Tapi dia pake jaket jeans hitam, emang kamu punya? Setahuku kamu punyanya warna biru sama army atau kamu udah beli baru?

Tempat halu sedikit kalau mungkin itu kamu kenapa gak berhenti terus nawarin tumpangan buat aku, pulang bareng? Iya sih kita udah bukan siapa-siapa lagi, tapi masa iya gak boleh cuma sekedar antarpulang? Udah lama juga kan kita gak pulang bareng. Aku juga kangen di bonceng sama kamu naik motor yang selalu kamu bilang 'ganteng' itu, tapi kayanya aku halu banget. Angkotnya udah ada jadi aku naik, pamit bilang duluan ke dua temenku yang masih nunggu angkot biru. Masih mikirin hal tadi, nebak-nebak itu beneran kamu atau bukan tiba-tiba hapeku bunyi. Ada notif dari What's App yang isinya buat aku sedikit kaget.

Disana ada dua pesan dari kamu,

Itu tadi aku, maaf gak berhenti dulu soalnya aku buru-buru.

Hati-hati ya pulangnya.

Friday, 5 February 2021

haloo

haalooo.. karena waktu lagi nulis ini jam 19.48 jadi aku ucapin selamat malam. kalau kalian yang baca bukan malam hari aku ucapkan, semoga hari kamu menyenangkan ya.

udah lama juga aku gak posting cerita baru, terakhir bulan Januari lalu. maaf ya? bukan gak mau cerita lagi tapi emang wakunya belum sempat. aku belakangan ini cukup sibuk karena udah mulai beraktivitas kaya biasanya lagi sekolah online, les, belajar buat nanti masuk perguruan tinggi jadi banyak tugas yang harus aku kerjain. semoga kalian mengerti. aku juga nyari-nyari ide buat topik cerita yang harus aku posting, udah ada sih beberapa topik tapi aku masih menyusun kalimat-kalimatnya merangkai cerita biar enak untuk kalian yang baca. nanti aku pasti post kalau sudah siap, tunggu saja ya.

aku juga mau kasih tau kalian kalau aku ada ide baru buat isi dari blog ini, masih seputar cerita pastinya tapi agak sedikit berbeda. aku bakal bikin kaya short story gitu, tapi ini mungkin ada sedikit romancenya haha. jadi kaya satu cerita pendek tentang remaja gitu, ini juga ada beberapa yang inspired dari pengalaman pribadi sih tapi mungkin bakal sedikit aku lebihin dari aslinya biar menarik. aku kepikiran aja buat bikin kayanya lucu aja gitu hehe, terus kan ini nanti suatu saat beberapa tahun kedepan bisa aku baca ulang jadi aku akan tetap ingat kenangannya. nanti blognya bakal aku kasih judul cuma cerita. gak banyak ekspetasi sih, aku cuma mau cerita itung-itung ngelatih lagi skill nulis aku dan bonusnya ya semoga kalian suka sama ceritanya. 

segitu dulu buat hari ini.. tunggu di blog selanjutnya ya!


with love, au

Sunday, 17 January 2021

egois itu gapapa

hal yang sudah sangat umum membahas tentang yang namanya 'egois'. banyak perspektif tentang ini, setiap orang pasti berbeda-beda. dari arti katanya kita semua tau egois itu tidak baik, tapi sesuatu yang burukpun akan selalu ada sisi baiknya bukan? egois juga begitu. egois agar diri merasa lebih baik itu bukan hal yang salah artinya dengan kata lain, egois itu gapapa.

dalam beberapa situasi menurutku egois itu diperlukan, untuk apa? untuk lebih peduli pada diri sendiri dan merasa lebih baik contohnya. beberapa waktu lalu aku sempat membuat keputusan untuk mensenyapkan sosial media seseorang, sejujurnya perlu waktu yang cukup lama. niatpun sudah ada dari dulu tapi masih ragu-ragu karena selalu berpikir, "apa aku terlalu egois untuk melakukan hal itu?" jadi kubiarkan saja dulu. semakin kesini rasanya semakin mengganggu dan akhirnya aku putuskan untuk menseyapkannya. kamu tahu? bahkan aku merasa lebih baik dan tenang sampai berpikir kenapa tidak dari dulu saja aku melakukannya, sama sekali tidak ada rasa khawatir atau bersalah. 

mengerti untuk mencintai diri sendiri adalah hal yang penting, seseorang mungkin bisa melakukannya untukmu tapi tidak ada yang sebaik dirimu. lakukan apa yang membuat kamu bahagia, tinggalkan apa yang membuat kamu sedih. gampang bukan? tapi aku cukup tahu pada kenyataannya tidak semudah itu. egois itu perlu. sekalipun sesuatu itu adalah hal yang kamu sayangkan tapi tidak baik untukmu, pilihan apalagi kalau bukan harus ditinggalkan? kamu akan lebih baik.

rasanya sudah cukup paham dalam mengambil keputusan, terlebih hal-hal untuk diri sendiri. dalam sesuatu yang lebih baik jangan takut untuk egois ya? apalagi yang bergantung pada kebaikan kamu sendiri, dibandingkan orang lain kamu lebih tahu pastinya. karena untuk lebih mencintai diri sendiri, egois itu gapapa. 

sampai sini dulu ceritanya, akan aku lanjutkan nanti. 


with love, au







Saturday, 2 January 2021

selamat untuk hal baru, 2021

selamat tahun baru 2021.. gak kerasa ya kita semua bisa melewati tahun 2020, waktu cepat berlalu. tidak mau membahas lebih banyak pada tahun kemarin tapi yang jelas cukup untuk membuat banyak pelajaran atau mungkin pengalaman baru? tahu bagaimana rasanya delapan bulan lebih harus dibatasi hanya untuk berinteraksi, menjaga jarak hal yang harus dipatuhi, terpaksa bertemu secara virtual dengan orang yang dicintai. mungkin bisa dibilang jadi tahun tersedih tapi apapun itu pada 2020, aku ucapkan terima kasih. 

selamat untuk hal baru 2021, tahun baru akan ada banyak hal baru juga. semua cita-cita, impian, tujuan, resolusi atau bahkan hal yang di tahun sebelumnya belum bisa terwujud, berharap akan jadi pada tahun ini. meskipun bisa dibilang pada pergantian tahun ini sedikit berbeda tapi tetap saja banyak hal baik yang dipanjatkan pada tahun baru, semua orang pastinya begitu. untuk semua hal baik aku aminkan, Tuhan pasti mengabulkan. biarpun berbeda dalam hal perayaan tapi maknanya tetap sama. bahkan mungkin bagi beberapa orang makna pergantian tahun kali ini lebih dalam dan berkesan dari sebelumnya, bagaimanapun kita tidak akan mungkin melupakannya.

tidak akan banyak yang kutulis untuk harapan pada 2021 yang baru dua hari ini, tapi segala sesuatu yang baik dan lebih baik lagi untuk kedepannya. kita tidak pernah tahu akan ada apa di depan nanti ketika berjuang mewujudkan mimpi, tapi aku harap kita mampu untuk berdiri dan bangkit kembali. ingat baru tahun kemarin kita semua jatuh sejatuh-jatuhnya tapi lihat, bisa bertahan sampai sejauh ini. hebat sekali diri ini, untuk itu kuucapkan banyak terima kasih. 

mari berjuang lagi, mimpi-mimpi itu menunggu untuk dicapai. mari berlari lagi, banyak hal menarik yang menunggu kamu disana. satu lagi, jangan lupakan orang-orang terkasih karena mereka selalu ada untuk menemani dan mencintai kamu sepenuh hati. 

sampai sini dulu ya, dilanjut lagi nanti. 


with love, au



Bukan Cuma Kamu